Kemenangan Jerman dan Mitos Ras Unggul

Saturday, July 3, 2010

MIMPI tim nasional Argentina untuk lolos ke babak semifinal Piala Dunia 2010 akhirnya pupus sudah. Pasalnya, di babak perempat final yang digelar tadi malam waktu Indonesia, Argentina dibantai Jerman 0-4. Adalah Muller, Klose, dan Arne Friedrich yang melenyapkan mimpi Argentina untuk bisa lolos ke babak semifinal.

Sebelumnya di babak 16 besar, Jerman juga membantai Inggris dengan skor 4-1. Kemenangan itu disambut gembira oleh pendukung Jerman di seluruh dunia, terutama di Berlin. Lebih dari 350.000 suporter setia Jerman menyaksikan laga tersebut di layar raksasa di ibu kota Jerman, Minggu (27/6) lalu.

Lalu apa yang menyebabkan Jerman bisa tampil luar biasa saat menaklukkan Argentina di perempat final Piala Dunia 2010? Menurut pengakuan Joachim Loew, pelatih Jerman, rahasia itu adalah sebuah film yang menampilkan cuplikan-cuplikan dukungan suporter Jerman.

"Tepat sebelum laga (lawan Argentina), kami bersama-sama menyaksikan film tentang adegan suporter yang memberikan dukungan (lawan Inggris) di Jerman," ungkap Loew setelah pertandingan di Stadion Green Point, Cape Town, Sabtu (3/7).

Sama seperti ketika melawan "Three Lions", Jerman juga mengandalkan kekompakan tim saat menghadapi "Albiceleste". Dengan formasi 4-2-3-1, para pemain Jerman bekerja sama membangun pertahanan maupun serangan secara serentak. Mereka menempati celah-celah yang ditinggalkan pemain Argentina.

Di luar itu, saya melihat ada faktor yang tidak kalah penting mengapa anak-anak asuhan Joachim Loew bisa membuat Argentina tak berdaya. Padahal mereka memiliki pemain-pemain bintang, seperti: Lionel Messi, Carlos Tevez, dan Gonzalo Higuain.

Ini tentu tidak bisa dilepaskan dari faktor sejarah sepakbola Jerman yang pernah menjadi juara Piala Dunia tiga kali yaitu: 1954, 1974, dan 1990 yang masih memakai nama Jerman Barat.

Kita tentu berharap kemenangan Jerman mengalahkan Argentina tidak dikait-kaitkan dengan ras unggul. Adalah Hitler menggunakan konsep-konsep dan ajaran-ajaran ras unggul untuk membangkitkan mitos Ras Arya (Aryan Master Race) pada bangsa Jerman yang pada saat itu sangat menderita karena kekalahan pada perang dunia I.

Dalam upaya mempercepat evolusi ras Jerman, Hitler telah membunuh banyak orang. Muda-mudi berambut pirang dan bermata biru, yang dianggap mewakili ras murni Jerman, dianjurkan untuk saling berhubungan seks. Pada tahun 1935, ladang-ladang khusus reproduksi manusia didirikan.

Perwira Nazi sering mengunjungi ladang ini, yang di dalamnya tinggal wanita muda yang memiliki kriteria ras "Arya". Bayi-bayi haram yang lahir di ladang-ladang ini akan menjadi prajurit masa depan Imperium Jerman.(*)

0 comments:

Post a Comment